Senin, 28 Maret 2016

FENOMENA GERHANA MATAHARI TOTAL


FENOMENA GERHANA MATAHARI TOTAL
                                                       
Salah  satu fenomena alam  yang langkah yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) dihari rabu tanggal 9 maret 2016 itu terjadi beberapa daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang mendapat kesempatan untuk dapat melihat secara langsung fenomena alam ini  yaitu di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya didaerah palu yaitu daerah yang dilalui garis katulistiwa. Fenomena yang langkah ini membuat kota palu menjadi semakin terkenal bahkan memperoleh banyak keuntungan dari fenomena alam tersebut karena dari berbagai daerah bahkan turis mancanegarapun banyak yang datang ke daerah palu untuk menyaksikan secara langsung fenomena alam GMT ini.
Gerhana matahari total 2016 terjadi ketika piringan bulan menutupi seluruh area piringan matahari. Terjadinya fenomena alam ini merupakan potensi untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia.
Fenomena alam GMT ini tidak hanya membuat masyarakat ikut berpartisipasi dalam menyaksikan secara langsung fenomena ini, namun juga banyak masyarakat yang pergi untuk sholat GMT pada saat fenomena tersebut.
Diduga lebih dari 3000 ilmuwan dari seluruh dunia akan datang ke kota palu untuk mengobservasi Gerhana Matahari Total  yang terjadi kurang lebih 2 menit mulai pukul 07.30 WITA.
Berikut gambar Gerhana Matahari Total 2016 yang terjadi di Kota Palu Sulawesi Tengah:


alasan dibuatnya kurikulum 2013


A.    Latar belakang dibuatnya Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. 
Sebenarnya Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1.      Tantangan Internal
a.       Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b.      Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2.      Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a.       Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b.      Kompetensi masa depan antara lain  kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
c.       Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d.      Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e.       Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

3.      Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a.       Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b.      Dari satu arah menuju interaktif.
c.       Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d.      Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e.       Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f.       Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g.      Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h.      Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i.        Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j.        Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k.      Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l.        Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m.    Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n.      Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o.      Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p.      Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

B.     Mengapa dibuat Kurikulum 2013? Apa Alasannya?

Alasan  kurikulum 2013 dibuat yaitu untuk menyiapkan para peserta didik siap menghadapi tantangan kehidupan di masa depan yaitu perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang semakin pesat serta dapat mengikuti persaingan dunia yang semakin ketat diera masyarakat. Kurikulum 2013 juga dibuat agar dapat membuat siswa yang awalnya diberi tahu menjadi siswa yang akan mencari tahu. Kurikulum  2013 atau k13 dibuat untuk meyempurnakan Kurikulum 2004 dan kurikulum 2006. Dan kurikulum 2013 dibuat dengan tujuan untuk mencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produksi, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan beradaban dunia. Dan juga masyarakat Indonesia juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

C.     Kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 2013

1.      Kekurangan
Kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum 2013 ialah sebagai berikut:

o   Kurikulum 2013 bertolak belakangn dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menegenai  Sistem Pendidikan Nasional dikarenakan  penekanan pengembangan kurikulum  itu hanya berpatokan  pada orientasi pragmatis. Selain itu juga , kurikulum 2013 tidak dilandaskan  pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga  pada tataran pelaksanaannya dapat  membingungkan guru  itu sendiri beserta yang terlibat di dunia pendidikan.
o   Guru juga tidak pernah diajak/dilibatkan secara  langsung dalam proses pengembangan pada kurikulum 2013 . Pemerintah melihat seakan-akan  guru dan siswa itu memilki kapasitas yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.
o   Tidak adanya keserasian  antara orientasi proses pembelajaran serta  hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan itu  sulit untuk capai dikarenakan  kebijakan ujian nasional (UN) masih  tetap diberlakukan. UN hanya bisa  mendorong orientasi pendidikan  tergantung pada hasil semata dan tanpa  sama sekali  memperhatikan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini sanagat  berdampak pada tidak dianggap penting untuk  mata pelajaran yang tidak diujikan pada  UN. Padahal kita tahu, mata pelajaran yang tidak di-UN-kan  juga memberikan kontribusi  yang sanagat besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
o   Pemerintah mengintegrasikan muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada  mata pelajaran Bahasa Indonesia  bagi jenjang pendidikan tingkat dasar.

2.      Kelebihan
Sesudah kita melihat kekurangan-kekurang kurikulum 2013 tentunya ada kelebihannya walaupun Sulit juga mengambil kesimpulan mengenai  kelebihannya yang ada pada kurikulum 2013,mungkin bagian  yang menjadi kelebihan dari kurikulum 2013 ialah seluruh  anak / siswa dituntut untuk menjadi  kreatif serta  inovatif,selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter siswa  yang sudah  diintegrasikan kedalam semua program studi yang ada.

Perbedaan k13 dengan kurikulum sebelumnya yaitu kalau kurikulum 2013 proses belajar mengajarnya siswa yang lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator  sehingga para siswa di tuntut untuk berfikir kreatif, produksi, inovatif dan kritis.  Sedangkan kurikulum sebelum 2013 guru yang lebih mendominasi proses belajar mengajar dan metode yang digunakan yaitu metode ceramah.

DAFTAR PUSTAKA

Senin, 21 Maret 2016

KBK DAN KTSP


KBK DAN KTSP

            Sebelum kita masuk dalam  pembahasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu Kurikulum?
            Jadi kurikulum adalah suatu perangkat atau system yang digunakan sebagai pedoman, dan rencana pembelajaran baik itu isi, metode, dan bahan ajar yang dapat digunakan oleh para pengajar dalam proses pembelajaran. Yang mana isi dari kurikulum telah dibuat atau disusun oleh KEMENDIKNAS sesuai dengan kebutuhan siswa, masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah, setelah kita mengetahui apa itu kurikulum, selanjutnya kita akan masuk dalam pembahasan KBK dan KTSP.

*      Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum berbasis kompetensi atau yang biasa disingkat KBK merupakan kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan siswa dalam melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, dan KBK ini merupakan rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa baik dari segi penilaian, maupun kesuksesan dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan kurikulum yang diterapkan atau digunakan di Indonesia mulai tahun 2004 meskipun pada kenyataannya kurikulum ini sudah mulai digunakan di beberapa sekolah di Indonesia sebelum diterapkan secara keseluruhan di semua sekolah.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) ini apabila kita lihat dari segi materi tidak berbeda dengan kurikulum 1994 perbedaannya hanya pada cara para murid belajar di kelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum 2004 ini, para siswa dikondisikan dalam  sistem semester. Dahulu pun seperti itu, para murid hanya belajar pada isi  materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Namun dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai dengan tuntutan KBK:
1.      Kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan  keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independent.
2.      Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu beradaptasi terhadap dunia kerja.
3.      Kompetensi kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralistik.
4.      Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya, serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai dengan perkembangan zaman. (Sanjaya 2005 : 8).

Karakteristik dan Tujuan KBK
Setelah kita mengetahui pengertian dari KBK, maka kita dapat menangkap dua makna yang tersirat, yaitu yang pertama KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diperoleh para siswa terhadap pembelajaran dan dalam KBK siswa tidak sekedar dituntut untuk memahami sejumlah konsep, akan tetapi bagaimana pemahaman konsep tersebut berdampak terhadap perilaku dan pola pikir sehari-hari.. Yang kedua yaitu KBK memberikan peluang terhadap para siswa untuk mengembangkan minat mereka masing-masing dan dalam KBK menghargai bahwa setiap siswa memiliki kemampuan, minat, dan bakat yang berbeda.KBK memberikan peluang kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus didesain agar dapat melayani setiap keberagaman tersebut.
Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci sebagai berikut:
a.       Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Ini mengandung pengertian bahwa KBK menekankan kepada ketercapaian kompetensi.Artinya isi KBK pada intinya adalah sejumah kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar.
b.      Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keragaman. Ini artinya, keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar.Indikator inilah yang selanjutnya dijadikan acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Proses pencapaian hasil belajar itu tentu saja sangat tergantung pada kemampuan siswa. Sebab diyakini, siswa memiliki kemampuan dan kecepatan yang berbeda. KBK memberikan peluang yang sama kepada seluruh siswa untuk dapat mencapai hasil belajar.
c.       Penyampaian dan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Artinya, sesuai dengan keberagaman siswa, maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran harus bersifat multimedia. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang  kemampuan berpikir siswa. Bahwa belajar sebagai proses menerima informasi dari guru, dalam KBK harus ditinggalkan. Belajar adalah proses mencari dan menemukan. Belajar adalah proses mengonstruksi pengetahuan oleh siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran harus bervariasi.
d.      Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang menemui unsur edukatif. Artinya, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, dewasa ini siswa bisa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia.Guru, dalam pembelajaran KBK, guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru berperan hanya sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar.
e.       Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Artinya, keberhasilan pembelajaran KBK tidak hanya diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi juga bagaimana cara mereka menguasai pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, KBK menempatkan hasil dan proses belajar sebagai dua sisi yang sama pentingnya. (Sanjaya 2005: 11-12).
Setelah kita memahami karakteristik dari KBK, maka apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari KBK itu sendiri? Jadi tujuan dari KBK adalah untuk pengembangan potensi siswa dalam menghadapi perannya dimasa mendatang dengan mengembangkan skill yang dimiliki oleh para siswa.

*      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum 2006 yang meyempurnakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Nah, apa sebenarnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) itu?
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dijelaskan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. (Dian Sukmara 2007 : 21).
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standart kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Kompetensi serta kompetensi dasar( BSNP). (sanjaya 2008 : 128).  
KTSP merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan baik untuk persiapan di masa sekarang maupun yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).

Karakteristik KTSP
Dilihat dari sudut pandang maupun desainnya KTSP memiliki semua unsur yang terdapat dalam desain yang sekaligus itu merupakan karakteristik KTSP itu sendiri, yakni ;
a.       Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu;
b.      KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu.
c.       KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah;
d.      KTSP merupakan kurikulum teknologis.( sanjaya 2008 : 130).

Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan.  Secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk :
a.       Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam menge,bangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputuasan bersama.
c.       Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.( E. Mulyasa 2010 :22).

*      Perbandingan KTSP dan KBK
1.      Analisis Perbandingan KBK Dan KTSP
Salah satu perbaikan terbaru yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menyempurnakan kualitas kurikulum yang lama, yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI (Standar Isi) dan SKL (Standar Kompetensi Lulusan).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
KTSP merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan baik untuk persiapan di masa sekarang maupun yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004, namun yang membedakan hanya kewenangan masing-masing satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kemampuan potensi dan karakteristik sekolah tersebut. Sedangkan karakteristik dari KTSP adalah adanya penyesuaian kemampuan yang diimplementasikan dalam indikator yang mengacu pada kemampuan siswa. Jadi dalam penyusunannya mengacu pada kedalaman materi, pemahaman anak, serta kemampuan anak tentang materi tersebut.
Secara operasional KTSP dan KBK itu sama, namun pada KTSP guru dan sekolah diberi keleluasaan untuk membuat kurikulum sendiri dengan mengacu pada standar isi, standar kompetensi lokal (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah serta dengan lebih memperhatikan kebutuhan siswa, kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Sedang KBK itu sendiri Sekolah diberi keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.


DAFTAR PUSTAKA